CERPENKU TERBARU


Garuda Berkobar

    
    “Gooooollll.......”, teriak para penonton.
            “Ya, sekarang kedudukan 1-1 antara Garuda vs Simba, Remi stiker Garuda, menambah koleksi golnya menjadi 6 gol dalam kompetisi ini,” kata komentator I.
            “Ya benar sekali dan sekarang tinggal menyisakan waktu 8 menit lagi jika tanpa injury time, dan jika sampai 2 kali 45 menit kedudukan masih 1-1 maka penentuan yang menang akan melewati babak perpanjangan waktu bahkan bisa sampai pinalti. Kita lihat siapa yang akan lolos ke final menyusul tim Rajawali yang kemarin telah mengalahkan tim Kijang dengan skor 4-1”, kata komentator II.
            Hari ini adalah semifinal kompetisi sepak bola U15 tingkat provinsi DKI Jakarta yang mempertemukan tim kuat Garuda vs Simba. Tim yang menjadi juara dalam kompetisi ini akan mewakili Jakarta di kompetisi se-Indonesia  yang akan dilaksanakan 3 bulan ke depan.
Tim Garuda terdiri dari  Remi, Dennis, Puja, Dewa, Mega, Rummi, Randy, Gani, Resa, Bima, Galang, Hami, Vanndi, Pino dan Hiba. Mereka berasal dari beberapa sekolah. Mereka dipertemukan oleh pelatih mereka yang bernama Bang Asyril yang memang melihat talenta-talenta mereka yang begitu luar biasa. Bang Asyril menemukan mereka di kompetisi-kompetisi antar sekolah dasar. Tim ini terbentuk pada tahun 2009, saat itu mereka masih SD. Sekarang mereka sudah duduk di bangku sekolah menengah pertama.
@@@@@@
“Ya, waktu 2 kali 45 menit sudah habis dan kedudukan masih 1-1. Mereka harus melanjutkan di babak perpanjangan waktu 2 kali 15 menit”, kata komentator II.
“Beberapa menit lagi akan kita saksikan babak perpanjangan waktu. Menurut anda siapa yang akan berhadapan dengan tim Rajawali di final nanti, Bung?” kata komentator I.
“Sulit untuk memprediksi, karena mereka sama-sama kuat dan mempunyai kelebihan di masing-masing lini. Tapi mungkin saya lebih menjagokan Simba, karena tahun kemarin mereka yang masuk final dan sebelumnya dapat mengalahkan tim Lion yang notabennya mempunyai pemain-pemain yang sangat kuat.” Kata komentator II.
“Baiklah akan kita lihat dalam 2 kali 15 menit ini”, kata komentator I.
Babak perpanjangan waktu pun berjalan dengan sengit. Kedua tim masih memberikan performa terbaiknya. Baik tim Garuda maupun Simba masih sangat bersemangat. Penonton pun semakin bersemangat dan bergemuruh. Masing-masing supporter meneriakan tim kesayangan mereka.
Tiba-tiba suasana menjadi tegang saat Remi dari tim Garuda dilanggar di kotak 12 pas lawan pada menit ke 114. Remi terkapar dan menggeram kesakitan. Akhirnya dia dibawa ke pinggir lapangan dan menjalani perawatan. Stiker dari Garuda ini tidak bisa melanjutkan permainan dan dia digantikan oleh Puja. Wasit pun menunjuk titik pinalti. Gani sang back tengah dari tim Garuda pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dan goooolll.... semua supporter tim Garuda bersorak. Stadion pun bergemuruh. Sampai peluit dibunyikan oleh wasit, tidak ada gol lagi yang tercipta. Dan dipastikan yang masuk final adalah tim Garuda. Dan mereka akan bertemu Rajawali di final minggu depan.
@@@@@@
Sampainya di rumah, Gani pun menceritakan kemenangan tim Garuda pada ibunya.
            “Enyaaaak.... akhirnya Aye nyetak gol. Trus tim Aye masuk final. Minggu depan tim Aye ngelawan tim Rajawali Nyak, itu tuh tim yang 4 kali jadi juare. Mantep kan Nyak”, kata Gani dengan girang.
            “Iye, iye, Enyak bangga banget dah ama lu Tong. Selamet ye. Semoga tim lu jadi juare dan lu bisa nyetak gol lagi buat tim lu,” jawab Ibunya Gani.
            “Amiiiin,,,,” kata Gani.
            “Oh iya Nyak, Aye mau minta izin. Dalam seminggu ini, Aye bakalan pulang sore terus nih Nyak, soalnya pan mau latihan buat persiapan final minggu depan”, kata Gani.
            “Iye, Enyak izinin. Tapi abis latihan, langsung pulang ye.” Kata Ibunya Gani.
            “Iye Nyak...tenang aje...” kata Gani.
                                                                                                                                          @@@@@@

Keesokan harinya, tim Garuda menggelar latihan di lapangan Jurang Tengil di dekat rumah Mega. Mereka berkumpul setelah pulang sekolah sekitar pukul 4 sore.
            “Hey Puja, Lu kan tetangganya Remi, Lu udah liat kondisi terbaru dari Remi? Bagaimana keadaan Remi?.” tanya Dennis.
            “Udah Nis, tadi waktu pulang sekolah gue mampir ke rumah Remi, tapi dia ga ada di rumah. Tadi pagi dia dibawa orang tuanya ke rumah sakit,” kata Puja dengan wajah sedih.
            “Apa? ke rumah sakit? Emangnya cedera Remi parah banget ya, sampe harus dibawa ke rumah sakit?” tanya Resa.
            “Iya teman-teman. Tadi kata pembantunya, Remi semaleman menggeram kesakitan dan akhirnya orang tuanya memutuskan membawa Remi ke rumah sakit. Dan sepertinya dia harus dirawat”’ kata Puja.
            “Terus apalagi Ja? Remi harus dirawat berapa lama?” tanya Dennis.
            “Gue ga tau lagi. Gue cuma dapet info segitu”, kata Puja.
            Semuanya pun mendengarkan penjelasan Puja. Semua berharap tidak akan terjadi apa-apa pada Remi. Karena sebagai kapten tim, Remi sangat memberikan pengaruh pada tim Garuda. Apalagi dia sudah memberikan 6 gol untuk timnya dan membawa tim Garuda lolos ke final.
            “Yasudah, bagaimana kalau kita jenguk Remi. Ja, Lu tau ga Remi dirawat di rumah sakit mana?” tanya Rummi.
            “Tau Rumm, tadi kata pembantunya Remi, dia dirawat di RS. Jaya Indah”, kata Puja.
            “Oke, kita berangkat sekarang. Kita pastiin keadaan Remi”, kata Rummi.
            “Oke setuju.....” jawab tim Garuda.
            Mereka pun segera menuju rumah sakit. Mereka berjalan kaki, karena ternyata rumah sakitnya tidak jauh dari lapangan tempat mereka berkumpul. Di perjalanan menuju rumah sakit, mereka bertemu dengan bang Asyril.
            “Loh, koq kalian di sini?Mau kemana? Bukan seharusnya kalian lagi pemanasan?” tanya Bang Asyril.
            “Kita mau ke RS. Jaya Indah, mau jenguk Remi dan mau mastiin keadaannya, Bang”, Kata Mega.
            “Oh begitu, yaudah saya ikut”, kata Bang Asyril, yang sebenarnya dia baru saja dari rumah sakit itu.
            Bang Asyril tidak mau memberitahu tim Garuda kondisi Remi yang sudah dia liat. Dia mau tim Garuda dengar sendiri dari Remi. Mereka pun bersama menuju rumah sakit.
                                                                                                                                                                                                                        @@@@@@

            Sesampainya di rumah sakit, mereka langsung bertanya ruangan dimana Remi dirawat. Remi dirawat di kamar 403 lantai 2. Mereka langsung menuju ke ruangan itu. Untungnya jam besuk masih berlaku sampai pukul 5 sore. Jadi mereka diperbolehkan masuk ke ruangan dimana Remi dirawat.
            “Hey Rem, gimana keadaan lu? Kita semua berharap lu ga kenapa-napa”, kata Dennis.
            “Kata dokter, tulang kering kaki kanan gue geser. Dan malem ini gue harus ngejalanin operasi. Doain ya, semoga operasinya lancar. Dan katanya walaupun operasinya berjalan dengan baik, gue harus rawat jalan dan harus stop dulu main bola selama 3 bulan. Jadi minggu ini gue ga bisa ikut main bareng kalian. Tapi gue yakin kalian bisa. Kita udah masuk final loh. Jadi tinggal selangkah lagi kan kita bisa jadi juara. Dan insya Allah, pas gue sembuh nanti, kita bisa main mewakili Jakarta”,  kata Remi menjelaskan dan memberi motivasi pada tim Garuda.
            “Jadi, minggu ini kita main lawan Rajawali tanpa lu? Tanpa kapten? Tanpa stiker?” kata Hiba.
            “Siapa bilang tanpa kapten. Kan masih ada Rummi kapten kedua kita. Dan gue yakin dia bisa lebih baik dari gue”, kata Remi.
            “Iya Remi benar, kita pasti bisa mengalahkan tim Rajawali tanpa Remi. Karena kita punya semangat juang yang tinggi kan?”, kata Bang Asyril.
            “Iya kawan, kata pelatih kita tuh benar banget. Kita udah sampe final, justru kita harus punya semangat yang lebih. Lagipula nanti gue masih bisa jadi supporter kan? Hehehehe. Udah ah jangan sedih gitu dong. Waktu kalian tinggal 5 hari lagi. Semangat!!!” kata Remi.
            “Remi benar kawan, kita masih punya kekuatan dan semangat juang yang tinggi. Kita pasti bisa. Lagipula, Rummi pasti bisa jadi kapten yang baik dan memberi semangat ke kita kan. Bukan begitu Rumm?” kata Gani.
            “Insya Allah gue akan memberikan yang terbaik. Ya walaupun ga sebaik Remi”, kata Rummi.
            “Nah,jadi sekarang jangan ada yang sedih lagi ya. Kita pasti bisa”, kata Bang Asyril.
            Mereka pun akhirnya bersemangat kembali dan akan menggelar latihan besok di lapangan Jurang Tengil jam 4 sore. Walaupun tanpa Remi.

                                                                                                                                           @@@@@@

            Tim Garuda menyisakan 5 hari menuju final melawan Rajawali. Mereka berlatih dengan keras. Setiap hari mereka berlatih selama dua jam. Mereka ingin memberikan yang terbaik. Mereka yakin bisa mengalahkan lawan mereka di final, walaupun lawan mereka adalah tim juara bertahan di kompetisi ini.
                                                                                                                                            @@@@@@

            Hari ini adalah hari sabtu, itu berarti besok mereka akan berlaga di partai final melawan tim tangguh. Pagi-pagi sekitar pukul 6, mereka berkumpul di lapangan tempat mereka biasa latihan. Tapi belum semua yang datang. Gani yang biasanya datang pertama kali, sampe pukul 7 belum datang juga.
            “Hey, ada yang tau Gani dimana? Koq dia belom dateng? Kan biasanya dia yang paling semangat”, tanya Rummi.
            “Iya nih, mana ya dia. Emmhhh coba gue telepon deh”, kata Mega.
            Percakapan dalam telepon antara Mega dan Gani.
            “Hallo Gan, lu dimana? Masa udah jam 7 lu belom dateng? Kan kita janji ngumpul jam 6. Cepetan ke sini”, kata Mega.
            “Hallo Ga, gue ga bisa ikut latihan. Dan bukan itu aja, gue juga ga bisa maen di final besok”, kata Gani dengan suara lirih.
            “Hah? Kenapa emangnya? Becanda lu. Masa kita harus kehilangan satu pemain lagi”, kata Mega.
            “Beneran Ga, tolong bilangin sama yang lain gue ga bisa maen di final. Kemaren sore, pulang dari latihan, gue disuruh ama enyak buat benerin genteng yang bocor. Soalnya sekarang kan di rumah yang cowo gue doang, semenjak bokap gue meninggal. Jadi enyak nyuruh gue buat benerin genteng. Nah, pas mau turun, gue kepeleset di tangganya. Gue jatoh, terus kaki gue keseleo dan tangan kiri gue tulangnya ada yang geser. Jadi gue ga bisa maen Ga. Tolong bilangin yang lain ya”, jelas Gani.
            “Ya Allah, ada-ada aja ya musibah yang menimpa tim kita. Yaudah, cepet sembuh ya Gan. Iya entar gue sampein ke semua”, jawab Mega.
            Dan telepon terputus. Semuanya ingin mendengarkan cerita dari Mega tentang Gani.
            “Gimana Ga? Si Gani kenapa telat? Sekarang dia udah dimana?” tanya Hiba.
            “Kawan, ada berita yang menyedihkan. Gani kena musibah (Mega menjelaskan apa yang diceritakan Gani ke dia). Jadi kita harus kehilangan satu pemain lagi”, kata Mega.
            “Ya Allah kenapa cobaan bertubi-tubi dateng ke tim Garuda. Pertama, Remi stiker kita cedera, terus dua hari yang lalu Bang Asyril pelatih kita harus masuk rumah sakit gara-gara terserang stroke ringan, terus sekarang  H-1 Gani kena musibah. Kenapa Ya Allah? Dan kenapa musibah ini datengnya saat tim ini membutuhkan mereka bertiga? Apa salah kita Ya Allah?” kata Galang.
            “Husstt,,, jangan gitu Lang. Mungkin Allah punya rencana lain untuk tim Garuda”, kata Rummi.
            “Rencana apa Rumm? Rencana biar tim kita dipermalukan di final? Biar tim kita kalah telak gitu? Lu bayangin, mereka bertiga tuh megang peran penting di tim ini. Mereka yang ngebawa tim ini masuk final. Tanpa mereka apa bisa kita main di final?” kata Dennis dengan nada yang emosi.
            “Iya bener kata Dennis, mendingan kita mundur aja. Tim kita udah kacau balau”, kata Bima.
            “Kita ga boleh mundur. Kita kan udah janji sama Remi, Bang Asyril dan sekarang kita janji sama Gani, kalau kita akan bawa tropi kemenangan. Lagian kalau mundur, berarti kita pengecut. Kita kan punya ikrar, “Berjuang Sampai Titik Darah Penghabisan”. Mana semangat kita yang dulu? Kita ga boleh kalah sebelum berperang. Kita harus tunjukin ke semua bahwa kita bisa. Pasti bisa!!!” kata Rummi dengan semangat.
            “Gue ga yakin Rumm, gue mundur aja”, kata Dennis.
            “Iya gue juga....” kata Bima, Galang, Hiba, Dewa, Resa, Hami, Vanndi, Randy dan Pino.
            Semua pergi, hanya tersisa Rummi, Mega dan Puja yang bertahan dan yakin bahwa timnya pasti menjadi juara. Sekarang mereka bingung, karena besok mereka harus berlaga di final. Dan tidak mungkin mereka hanya bermain bertiga. Akhirnya mereka meminta bantuan Remi untuk meyakinkan teman-temannya. Mereka bertiga langsung ke rumah Remi dan menceritakan kejadian yang baru saja dialami oleh tim Garuda. Remi sangat sedih, teman-temannya mudah menyerah. Padahal mereka belum menghadapi tantangan itu.

                                                                                                                                            @@@@@@

            Malamnya Remi menelpon teman-temannya dan dia menyuruh teman-temannya itu berkumpul di rumahnya. Sebagai kapten yang bijaksana, Remi memberikan motivasi agar teman-temannya tetap mau bermain dan memberikan yang terbaik di final besok. Dia berharap semoga motivasinya bisa membuat temannya berubah pikiran dan tetap semangat dalam laga besok.
            Setelah pulang dari rumah sang kapten, Dennis, Bima, Galang, Hiba, Dewa, Resa, Hami, Vanndi, Randy dan Pino berpikir kembali. Dan mengubah keputusan mereka. Mereka sadar yang dilakukan mereka memang salah. Menyerah sebelum  perang,, iihh memalukan.

                                                                    @@@@@@

            Rummi, Mega dan Puja sudah sampai di stadion Majapahit. Mereka berharap teman-teman yang lain datang dan tetap mau bermain. Pertandingan akan dimulai 5 menit lagi, tetapi tim Garuda baru ada tiga pemain. Kalau dalam 5 menit  pemain belum lengkap, Garuda akan di diskualifikasi. Rummi, Mega dan Puja pun pasrah dan terus berdoa. Dan pada hitungan ke 5 detik sebelum pertandingan, pemain yang lain pun datang. Mereka sangat bersemangat. Dan pertandingan pun dimulai. Penonton bersorak.
            Pertandingan final U15 se-DKI Jakarta yang mempertemukan Rajawali vs Garuda pun berjalan sengit. 45 menit babak pertama, tim Rajawali lebih banyak menyerang dan tim Garuda harus mengakui keunggulan Rajawali 2-0.
Saat turun minum, tiba-tiba Remi dan Gani datang ke bes tim Garuda. Mereka berdua memberi motivasi dan semangat pada tim Garuda. Mereka yakin Garuda pasti bisa.
Babak kedua pun dimulai. Tim Garuda lebih berkobar. Mereka mempunyai semangat yang lebih. Alhasil pada menit ke 73, Puja mencetak gol, dia mendapat assist dari Dennis. 2-1 Garuda memperkecil ketertinggalan. Setelah gol Puja, Rajawali bernafsu menambah gol. Tapi saat mereka asik menyerang, pada menit ke 79 Hami berhasil merebut bola dan langsung memberikan pada Resa yang ada di depan. Dan Goooolll..... 2-2 skor untuk Garuda bertambah. Kedua tim semakin semangat disisa 10 menit terakhir. Sampai menit ke 90 skor masih 2-2. Tetapi masih ada masa injury time selama 4 menit. Mereka tidak mau menyia-nyiakan waktu yang tersisa. Kedua tim saling serang tetapi keberuntungan berpihak pada Garuda. Menit ke 93, Dewa dijatuhkan di kotak terlarang. Kartu kuning untuk Rajawali dan hadiah pinalti untuk Garuda. Rummi sebagai eksekutor menjalankan tugasnya dengan baik. Dan Goooooollll...... 3-2 untuk Garuda. Dan beberapa detik setelah itu pluit panjang dari wasit pun berbunyi. Dan keluarlah pemenang baru yaitu tim Garuda.....
                                                                                                                                @@@@@@

            Setelah mengangkat tropi, mereka pun langsung bergegas menuju rumah sakit dimana Bang Asyril dirawat. Mereka menunjukkan tropi itu pada pelatih mereka yang sangat hebat. Bang Asyril sangat senang dan sangat bangga pada anak didiknya.
“Ternyata benar kata Rummi, Allah punya rencana lain untuk tim kita. Dia Yang Maha Kuasa memberikan ujian dulu pada kita. Dan karena kita bersatu, kita bisa melewati ujian itu dan sekarang kita menjadi yang terbaik”, kata Galang.
“Iya kamu benar Lang. Maafin aku ya Rumm”, kata Dennis.
“Iya, aku juga minta maaf sama semuanya. Dan aku mau berterima kasih sama Remi yang udah membuat kita percaya diri dan semangat lagi. Emang Remi ga ada yang bisa gantiin”, kata Rummi.
“Ah Rummi bisa aja. Kamu juga keren koq jadi kapten. Kita semua emang keren-keren kan?” kata Remi dengan semangat.
“Hahahahahahhahahahaa......”, semuannya tertawa.
Dan akhirnya Garuda berkobar. Tetapi perjuangan mereka masih panjang. Mereka harus mempersiapkan diri untuk kompetisi yang lebih besar lagi.... #semangatGaruda....
                                                        

Komentar

  1. keren rul, kocak pula, si Gani pake bahasa Betawi, hehehe. Jurang Tengil? Huahahahahahaha :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

This Song is "It's Monday Again"